Peduli Pajak itu Bijak!

Rabu, 29 Agustus 2012

Konsultasi

Menu-menu yang terdapat pada seksi ini adalah sebagai berikut :
1) Perekaman Data

Menu ini digunakan untuk merekam pembagian WP kepada para Account Representative, Nomor Objek Pajak (NOP), profil WP, himbauan, kontak person, serta pemanggilan WP.
Gambar V.7. Menu Perekaman WP Per AR
2) Nota Penghitungan
Menu ini digunakan untuk melakukan perekaman nota hitung untuk menerbitkan Surat Tagihan Pajak (STP) pengawasan.
3) Administrasi PPh Pasal 25
Menu ini digunakan untuk melakukan update SPT Masa PPh Pasal 25 dan angsurannya.
4) Data Keberatan
Menu ini digunakan untuk merekam data keberatan WP.
5) Proses Surat-surat WP
Menu ini digunakan untuk memproses surat-surat WP.
6) Perekaman SPT Tahunan
Menu ini digunakan untuk merekam data SPT Tahunan dan lampirannya.
7) Vallidasi dan Pencetakan Ucapan Terima Kasih Sunset Policy
Menu ini digunakan untuk proses validasi dan mencetak surat ucapan terima kasih kepada WP yang mengajukan dan mendapatkan fasilitas sunset policy.

Sumber : Bahan Ajar Program D III Sistem Aplikasi Informasi Perpajakan Indonesia oleh Heni Sulastri

Pengertian Pajak dan Fungsinya


Sebagian besar Negara di duniaini memiliki sistem perpajakanuntuk membiayai pengeluaranpemerintahnya. Tidak terkecualidengan Indonesia di mana pajakmenjadi tulang punggung untukmembiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah dalamrangka menyediakan barangpublik dan jasa publik. Nah,saking pentingnya perananpajak dalam zaman modern ini,sampai-sampai Benjamin Franklin berkata : “In this world nothing is certain except death and taxes.”
Di Indonesia, dikenal beberapajenis pajak seperti PajakPenghasilan (PPh)PajakPertambahan Nilai (PPN)PajakBumi dan Bangunan (PBB), Bea Meterai (BM), dan Bea Perolehan Hak atas Tanahdan/atau Bangunan (BPHTB). Di tingkat pemerintah daerahdi kenal juga beberapamacam pajak seperti Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Pajak Restorandan lain-lain.

Pengertian Pajak

Definisi pajak yang terkenal dalam dunia akademik dikemukakan oleh Prof. RochmatSoemitro yaitu :
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yangdapat dipaksakandengan tidak mendapat jasa timbal balik yang langsung dapatditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
Dari definisi di atas terlihat bahwa pajak harus berdasarkan Undang-undang yangdisusun dan dibahas bersama antara pemerintah dan DPR sehingga pajak merupakanketentuan berdasarkan kehendak rakyatbukan kehendak penguasa semata.Pembayar pajak tidak akan mendapat imbalan langsungManfaat dari pajak akandirasakan oleh seluruh masyarakat baik yang membayar pajak maupun yang tidakmembayar pajak.
Undang-undang perpajakan sendiri tidak memberikan definisi pajak sampai dengandikeluarkannya Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007. Yabaru pada Undang-undanginilah definisi pajak dicantumkan. Adapun definisi pajak menurut Undang-undang iniadalah sebagai berikut :
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orangpribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untukkeperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Definisi versi UU KUP ini nyaris hampir sama dengan definisi Rochmat SoemitroKata-kata “iuran” diganti dengan kata “kontribusi” yang nadanya lebih bersifat positifkarena mengandung makna partisipasi masyarakat. Kemudian ada tambahan “bagisebesar-besar kemakmuran rakyat” yang membuat kata pajak lebih bernilai positifkarena untuk tujuan kemakmuran rakyat melalui penyediaan barang dan jasa publikseperti pertahanankeamananpendidikankesehatanjalan rayadan fasilitas umumlainnya.

Fungsi Pajak

Sebenarnyadari definisi pajak di atas sudah tergambarkan fungsi dari pajak yaituuntuk menyediakan barang-barang dan jasa-jasa publik. Namun demikiandalamliteratur-literatur perpajakandikenal dua macam fungsi pajak yaitu fungsipenerimaan (budgetairdan fungsi mengatur (regulair).
Fungsi penerimaan adalah fungsi utama pajak. Pajak ditarik terutama untukmembiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah dalam rangka menyediakan barangdan jasa publik. Saat ini sekitar 70% APBN Indonesia dibiayai oleh pajak. Dua pajakpenyumbang penerimaan terbesar adalah Pajak Penghasilan (PPhdan PajakPertambahan Nilai (PPN). Dengan demikiandua jenis pajak ini lebih memiliki fungsipenerimaan (budgetairketimbang fungsi mengatur.
Selain berfungsi sebagai sumber penerimaan negarapajak juga memiliki fungsimengatur. Dalam fungsi inipajak mengarahkan perilaku sekelompok warga negaraagar bertindak sesuai yang diinginkan. Contoh, agar masyarakat Indonesiamendapatkan minyak goreng yang murahmaka terhadap ekspor CPO akandikenakan pajak ekspor yang tinggiContoh lain, agar masyarakat tidakmengkonsumsi minuman beralkoholmaka terhadap jenis barang seperti inidikenakan PPnBM yang tinggiJenis pajak yang biasanya digunakan sebagaiinstrumen mengatur ini adalah Pajak Ekspor, Bea Masuk dan PPnBM.
Kalau ditelusuri lebih jauhada satu lagi fungsi pajak yang harus kita catat. Fungsitersebut adalah fungsi distribusi kekayaan di mana kelompok yang lebih mampu akanmembayar pajak lebih banyak sementara kelompok yang kurang mampu akanmendapatkan manfaat lebih banyak dibandingkan dengan pajak yang dia bayar.Bahkan untuk kelompok tertentuseperti penerima BLT, penerima subsidi BBM, danpenerima subsidi pupukmungkin dia tidak membayar pajak tapi dia mendapatkanmanfaat langsung dari pajak. Dan memang karena alasan itulah adanya pajak. Sayalebih senang menyebut fungsi ini sebagai fungsi sosial pajak.